06 Februari 2016

6 Komplikasi Diabetes Tipe 1 atau Tipe 2 yang Paling Umum dan Berbahaya

Seorang pasien diabetes yang tengah mendapatkan perawatan pada kakinya/foto: npr

Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang mematikan karena komplikasi yang dihasilkan. Diabetes tidak akan mengarah kepada komplikasi jika anda mengelola gula darah dengan benar, konsisten pada gaya hidup sehat dan penerapan diet yang benar. Selain itu, komplikasi diabetes juga dipengaruhi oleh seberapa lama anda mendapatkan diabetes dan juga seberapa penting pengambilan obat-obatan jika diperlukan. Semua hal ini saling berkaitan.


Komplikasi diabetes tipe 1 atau tipe 2 harus diwaspadai dan dihindari dengan menerapkan tindakan pencegahan dari sekarang. Seberapa lama anda mendapatkan diabetes dan berapa obat yang sudah anda minum, itu tidak membuat anda terlambat. Seseorang bisa "membalikkan" diabetes ke keadaan yang normal jika aturannya dipatuhi. Dan itu tidaklah hal yang mustahil. Tetapi seseorang jika sudah mendapatkan keadaan parah dan memiliki beragam komplikasi maka harapan untuk membalikkan adalah hal yang mustahil.

Lalu, apa saja komplikasi yang harus anda waspadai? Menurut para ahli, setidaknya ada 6 komplikasi diabetes tipe 1 atau tipe 2 yang paling umum dan berbahaya.

Serangan Jantung

Penyempitan atau pengerasan pembuluh darah yang biasa disebut dengan Aterosklerosis disebabkan penumpukan lemak, kolesterol dan zat lainnya pada dinding arteri sehingga membentuk plak. Penebalan plak pada dinding arteri yang menyebabkan penyempitan sehingga darah tidak mengalir lancar. Jika demikian maka serangan jantung hasilnya. Orang dengan diabetes sangat akrab dengan serangan jantung bak sebuah paket. Namun, jika anda tidak menginginkan paket ini maka anda harus pintar menjaga pola makan dan gaya hidup anda. Hindari kolesterol (daging-dagingan, mentega, keju dan margarin) dan merokok yang menjadi penyebab utama serangan jantung.

Stroke

Serangan jantung dan stroke adalah salah satu jenis penyakit akut yang paling mematikan di dunia. Keduanya saling berkaitan karena memiliki kesamaan penyebab yaitu penyumbatan pembuluh darah. Hanya saja, stroke mengalami penyumbatan pembuluh darah pada otak. Otak sangat membutuhkan aliran darah dan oksigen yang terkandung di dalamnya dan tidak boleh terlambat pengirimannya. Apabila sering terlambat karena penyumbatan pembuluh darah, baik pembuluh darah pada otak maupun pembuluh darah arteri pada jantung, maka sebagai akumulasi adalah stroke hasilnya. Hubungan stroke dengan diabetes akan dibahas tersendiri di artikel lainnya.

Gangguan Mata yang Berat

Banyak orang tidak menyadari bahwa gula darah tinggi dalam jangka panjang akan merusak fungsi mata. Hal ini disebabkan glukosa tinggi yang tidak dikelola dengan baik akan merusak tatanan sel organ dan jaringan saraf, termasuk mata. Komplikasi diabetes pada mata tidak membuat mata mengalami gangguan ringan seperti mata merah atau iritasi. Tetapi, yang dihasilkan dari komplikasi ini adalah gangguan berat seperti katarak, pendarahan atau kebocoran pada pembuluh darah halus dan rapuh (kapiler), rabun dan paling parah adalah kebutaan permanen. Secara teknis, kerusakan utama pada mata karena komplikasi ini adalah bagian retina. Retina memiliki fungsi menerima cahaya yang masuk ke mata.

Untuk menjalankannya dibutuhkan tenaga dari oksigen yang dibawa oleh aliran darah. Jika diabetes sudah merusak sel-sel dan jaringan saraf maka darah tidak akan sampai kepada retina, demikian juga dengan oksigen. Karena kekurangan oksigen dan disertai dengan kerusakan pembuluh darah maka retina tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Gangguan mata pada diabetes biasa disebut dengan diabetic retinopathy. Saya akan membahas tersendiri pada artikel yang lainnya.

Gagal Ginjal

Sangat umum terjadi, penderita diabetes dalam waktu lama akan mengalami gagal ginjal, lebih sering terjadi daripada serangan jantung dan stroke. Sebab, ginjal merupakan salah satu organ yang rentan terhadap kerusakan sel yang disebabkan glukosa. Karena rusak, maka fungsinya tidak berjalan optimal. Ginjal berfungsi sebagai penyaring dari zat-zat yang berbahaya atau berlebihan yang dibawa atau terkandung di dalam makanan, sebelum dialirkan ke dalam darah.

Jika glukosa merusak sel-sel ginjal maka ginjal yang terdiri dari jutaan unit penyaring tidak maksimal lagi melakukan tugasnya. Kemudian hasilnya adalah darah bercampur banyak limbah, zat-zat berbahaya dan lain-lain yang memperburuk keadaan diabetes. Jika gagal ginjal adalah jadinya, maka seorang pasien akan diwajibkan untuk melakukan cuci darah rutin.

Kerusakan Saraf

Sebagaimana disinggung di atas bahwa kadar gula tinggi dalam waktu lama akan merusak jaringan saraf terutama pada kaki. Mengapa kaki? Karena kaki merupakan pusat titik saraf yang terhubung dan dikendalikan oleh otak. Pasien diabetes yang tidak menjaga gaya hidup dan pola makannya akan beresiko mendapatkan kerusakan saraf atau biasa disebut juga dengan  diabetic neuropathy.

Kerusakan saraf sebagai komplikasi diabetes ini dapat merusak reseptor sentuhan di kulit dan mengganggu kemampuan saraf untuk mengirim kembali sinyal ke otak. Hal ini yang menyebabkan hilangnya perasaan, yang kelanjutannya dalam menyebabkan keparahan luka dan bisul yang tidak terdeteksi dan tidak dapat diobati. Jika terlalu parah maka amputasi adalah jalan terakhirnya.

Permasalahan Seksual

Komplikasi diabetes yang selalu menjadi bahan pembicaraan dan momok bagi kaum pria dan wanita, adalah masalah seksual. Bukan hal yang rahasia bahwa diabetes dengan gula darah tinggi dalam waktu yang lama akan memunculkan permasalahan seksual, baik pada kaum pria maupun wanita. Gangguan seksual yang paling umum sebagai komplikasi diabetes adalah penurunan libido atau berkurangnya hasrat seksual. Hal ini disebabkan oleh kekurangan energi, efek samping obat-obatan, depresi dan gangguan saraf.

Yang semuanya itu adalah dampak buruk dari diabetes. Selain itu, secara spesifik gangguan seksual karena diabetes dirasakan oleh kaum pria dengan terjadinya disfungsi ereksi. Sedangkan pada kaum wanita gangguan seksual sering ditemukan pada bagian organ kewanitaan, seperti vagina kering, peradangan dan infeksi vagina.


Itulah tadi enam bentuk dari komplikasi diabetes yang paling umum. Namun, sebagaimana pengalaman yang saya jumpai dari beberapa orang yang saya kenal, bahwa komplikasi diabetes tidak hanya enam sebagaimana di atas. Di antara komplikasi yang tidak umum adalah gangguan saluran pernafasan, infeksi paru-paru, pikun, infeksi getah bening dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar